Pengertian
Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar
haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang
dari 12 g% (Wiknjosastro, 2002).
Anemia dalam
kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 g% pada
trimester I dan III atau kadar <10,5>
(Saifuddin,
2002).
Anemia
merupakan suatu keadaan hipoksia sebagai akibat kemampuan kapasitas
pengangkutan oksigen darah berkurang. Pada masa kehamilan relatif terjadi
karena darah ibu hamil mengalami hemodilusi (pengenceran) dengan peningkatan
volume 30 - 40 % yang puncaknya pada kehamilan 32 – 34 mg.
(
Supardi, 1997 ).
Anemia adalah
kekurangan hemoglobin (Hb). Hb adalah protein dalam sel darah merah, yang
mengantar oksigen dari paru ke bagian tubuh yang lain.
(yayasan
Spiritia, 9 April 2008).
Anemia adalah
seseorang dinyatakan menderita anemia apabila kadar Hb dalam darahnya <
style="color:#333333">
2.1.2 Etiologi
Penyebab anemia
umumnya adalah
· Kurang gizi (
malnutrisi )
· Kehilangan
darah akibat pendarahan dalam atau siklus haid perempuan
· Kurang zat besi
dalam diet
· Malabsorpsi
· Penyakit-penyakit
kronik : TBC, paru, cacing usus, malaria.
(Manuba, 1998: 30 )
2.1.3 Patofisiologi
Perubahan
hematologi sehubungan dengan kehamilan adalah oleh karena perubahan sirkulasi
yang makin meningkat terhadap plasenta dari pertumbuhan payudara. Volume plasma
meningkat 45-65% dimulai pada trimester ke II kehamilan, dan maksimum terjadi
pada bulan ke 9 dan meningkatnya sekitar 1000 ml, menurun sedikit menjelang
aterem serta kembali normal 3 bulan setelah partus. Stimulasi yang meningkatkan
volume plasma seperti laktogen plasenta, yang menyebabkan peningkatan sekresi
aldesteron
Darah akan
bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut Hidremia atau Hipervolemia.
Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan bertambahnya
plasma sehingga terjadi pengenceran darah. Perbandingan tersebut adalah sebagai
berikut: plasma 30%, sel darah 18% dan haemoglobin 19%. Bertambahnya darah
dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10 minggu dan mencapai puncaknya
dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu (Wiknjosastro, 2002). Secara
fisiologis, pengenceran darah ini untuk membantu meringankan kerja jantung yang
semakin berat dengan adanya kehamilan.
2.1.4 Gejala
Gejala-gejala
terkena anemia sebagai berikut :
a.
Kulit
pucat, terutama diujung jari, bibir, sekeliling mata dan lidah
b.
Lesu
tidak berdaya dan lemah
c.
Sesak
nafas selesai melaksanakan aktifitas
d.
Pusing
e.
Nadi
meningkat
f.
Cepat
lelah
g.
Mata
berkunang-kunang
h.
Nafsu
makan turun
i.
Mual muntah
lebih hebat pada hamil muda ( Manuba, 1998: 30 )
2.1.5 Tingkatan
Anemia :
1. Anemia ringan :
9-10 g%
2. Anemia sedang :
7-8 g%
3. Anemia berat :
<>
4. Tidak anemia :
11 g% ( Manuba, 1998 : 30 ).
2.1.6 Penatalaksanaan
Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil
melakukan pemeriksaan sebelum hamil sehingga dapat diketahui data-data dasar
kesehatan umum calon ibu tersebut. Dalam pemeriksaan kesehatan disertai
pemeriksaan laboratorium, termasuk pemeriksaan tinja sehingga diketahui adanya
infeksi parasit.Pengobatan infeksi untuk cacing relative mudah dan murah.
Pemerintah telah menyediakan preparat besi untuk
dibagikan kepada masyarakat sampai ke posyandu. Contoh preparaf Fe diantaranya
Barralat, Iberet, Vitonal, dan Hemaviton ( Manuba, 1988 : 32 ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar yang Membangun, Terima Kasih