Dalam
masyarakat pada umumnaya pentingnya akan kesehatan masih banyak yang belum
sepenuhnya memahami,terutama pada orang awam yang masih menjunjung tinggi adat
istiadat dan budaya daerah mereka dan
kepercayaan pada nenek moyang atau orang terdahulu sebelum mereka,meraka masih
mempercayai mitos-mitos tentang cara-cara mengobati masalah kesehatan,padahal
pada faktanya kegiatan mereka tersebut malah menjadi penghambat dalam
peningkatan kesehatan masyarakat terutama masalah kesehatan ibu dan anak.apa
lagi di era sekarang ini kondisi kesehatan ibu dan anak sangat-sangat
memprihatinkan.masih banyak anak-anak yag nutrisi dan gizinya belum
tercukupi,karena sebagian masyarakat masih menganggap bahwa apa yang telah di
berikan orang terdahulu mereka harus di berikan kepada anak mereka sekarang.
Pada
ibu hamil juga masih banyak mitos-mitos yang di percaya untuk tidak di
lakukan,padahal itu harus di lakukan untuk kesehatan ibu dan janin yang di
kandungnya,misalnya seperti di larang makan ikan laut,padahal ikan laut itu
bergizi tinngi dan banyak mengandung protein yang bagus untuk kesehatan ibu dan
janin,tapi mitos dalam budaya mereka melarang larang untuk memakannya.pada
budaya di daerah mereka ada juga ritual untuk wanita yang sedang hamil,seperti
upacara mengandung empat bulan,tujuh bulan,dan lebih dari sembilang bulan.
Menjadi
seorang bidan desa dan di tempatkan pada desa yang plosok dan masih tinggi
menjunjung adat istiadat budayan dan mempercayai mitos sangatlah susah dan
penuh perjuangan mental dan raga,karena masyarakatnya lebih mempercayai mitos
dari pada tenaga kesehatan seperti bidan,mereka masih mempercayai dukun untuk
menolong persalinan atau pun menyembuhkan
penyakit yang di derita masyarakat dan anak.padahal persalinan dengan
bantuan dukun akan menakutkan sekali,karena takut terjadinya infeksi paska
persalian,misalnya penularan penyakit selama persalinan,seperti pemotongan tali
pusar dengan menggunakan gunting biasa atau belatih dari bambu,padahal seharus
naya semua alat yang di gunakan dan gunting tersebut harus di sterilkan
terlebih dahulu,tapi kalau dukun tidak melakukan hal itu.
Jadi
tugas kita sebagai tenaga kesehatan bidan dalam upaya untuk menanggulangi
maslah-masalah tersebut dan meningkatkan kesehatan ibu dan anak kita harus
merubah paradigma masyarakat awam tentang ke jelekan tenaga kesehatan bidan di
mata orang awam,karena bidan lebih berkompeten dalam melkukan tindakan karena
sudah mendapatkan ilmu yang banyak dan mengetahui tentang maslah dan
penanggulanganya secara baik dan benar sesuai prosedur kesehatan yang ada.dan
pemerintah juga harus berperan dalam pengadaan penunjang untuk mencapai mengurangi
kematian ibu dan bayi yang dalam program pemerintah di beri nama sasaran milineum development goals (MDGs).sehingga
menciptakan sebuah masyarakat yang tanggap dan berperan aktif dengan maslah
kesehata,terutama untuk diri mera sendri,dan menjadikan suami siaga pada saat
akan persalinan,dan tercapai lah tujuan pemerintah tecapai tindakan untuk
membuwat “ibu selamat,bayi sehat,dan suami siaga”.
Contoh
–Contoh Aspek Sosial Budaya Dalam Pelayanan Kesehatan
Pada masyarakat di
daerah tempat tinggal saya,masih banyak mitos-mitos yang di percayai ketika
hamil dan pada saat anak sakit misalnya:
Minum air kelapa muda dan minyak kelapa
saat hamil,karena akan memperlancar persalinan
Pada saat hamil ketika keluar malam
harus membawa gunting atau pisau
kecil,agar tidak di ganggu oleh mahluk halus
Ada kepercayaan kalau pada saat hamil
perutnya bulat,berati bayi perempuan
Minum jamu pada saat hamil,akan membuwat
ibu dan bayinya sehat
Pada saat hamil tidak boleh menyakui
telor,di percaya pada saat persalinan akan sulit atu di kenal istilah “bebelen”
Wanita hamil tidak boleh makan buah
nanas dan duren,karen bisa menyebabkan keguguran
Saat hamil tidak boleh membicarakan
orang lain tentang kejelekannya karna dapat berbalik pada anak yang di
kandungnya
Saat hamil juga di larang untuk
membangun rumah,karena bisa membuat janin yang di kandung keguguran
Ketika hamil tidak boleh menyakui
sesuatu yang kemudian di diamkan di kantong secara lama dan tidak di ambil dan
mengusap minyak sembarangan d bagian tubuh ,karena menyebabkan adanya toh
(tanda lahir) yang banyak di seluruh tubuh
Pada saat hamil tidak boleh mengkonsumsi
santan,karena manyebabkan bayinya kotor
Ketika anak demam di kompres menggunakan
parutan ketimun
Jika masuk angin di kerokin menggunakan
bawang merah
Pada saat anak mengalami gangguan nafas
seperti nafasnya susah atau mengalami gangguan seprti ada suara wheezing dan
ronkhi di obati menggunakan darah haid ibunya dengan cara dalam istilahnya “di
cekokin”
Jika anak terkena flu,kepalanya di beri bawang
merah yang di haluskan
Kalau anak terkena step (kejang) di beri
setetes kopi
Ada juga sebuah budaya
yang di lakukan pada saat hamil,anak,dan masyarakat,seperti
Pada saat upacara jutuh bulan seorang
ibu membuwat rujak buah,kata kalau rasa rujaknya itu enak anaknya cewek,kalau
tidak enak cowok.
Kemudian ada ritual suami pecah
kelapa,jika pecahanya lurus dan pas anaknya cowok,tapi kalau melenceng anaknya
cewek.
Pada saat pitonan di adakan pengajian
yang di beri nama ” berjanjen”
Sejenis
pembacaan solawat-solawat,dan membaca ayat-ayat suci
Pada saat kakinya sakit atau pegal-pegal
di suruh memberi air ludah pertama setrlah banguntidur,sebelum turun dari
tempat tidur
Jika anak demam,pasti di bawa ke dukun
untuk dalam istilahnya “ di suwok”
Contoh yang harus di
lakukan pemerintah sebagai penunjang keberhasilan rencana tersebut seperti :
·
Membangun sarana kesehatan di setiap
desa,seperti puskesma,polindes,atau poliklinik
·
Menyedikaan tenga kesehatan yang
berkompeten dan memadai
·
Fasilitas yang ada dalam sarana
kesehatan harus memadai dan lengkap
·
Lebih sering di adakan penyuluhan
tentang kesehatan kepada masyarakat
·
Menyediakan pelayanan kesehatan untuk
orang yang tidak mampu seperti jamkes mas,jampersal,dll.
ASPEK
SOISAL BUDAYA YANG BERKAITAN DENGAN
PRAPERKAWINAN.PERKAWINAN,KEHAMILAN,PERSALINAN,NIFAS
DAN
BAYI BARU LAHIR (BBL)
Pada
masyarakat indonesia banyak sekali budaya yang ada,dan masih bnayak sekali para
masyarakat masih meninggikan budaya mereka dan percya dengan mitos.pada
perkawinan terjadi beberapa tahap terlebih dahulu sebelum menginjak ke jenjang
pernikaha,di sini tahap-tahapnya adalah perkenalan satu sama lain dan keluarga
masing-masing atau tahap pacaran ,kemudian terjadi pinangan atau lamaran,bila
sudah terlaksana itu pasti akan meningkat kejenjang pernikah,setelah itu masih
banyak tahap yang perlu di lalui,lebih mengarah ke perkenalan lebih
lanjut,saling menerima dan mengti atas kekurangan masing-masing,saling
melengkapi kenyatan kekurangan dan peredaan yang nyata terlihat setelah
memasuki jenjang pernikahan,bila mereka dapat melalu semua kenyatan tersebut
maka mereka akan menjadi keluarga yang
sakinah,mawadah,warohmah.
Pada
saat kehamilan banyak masyarakat masih mempercayaan mitos yang ada,sehingga menyebabkan
masalah untuk mereka sendiri,seperti kematian atau kesakitan yang hebat pada
ibu dan anak yang di sebaban dari faktor soaial budaya di lingkungan mereka
sendiri.dan masih banyak para ibu menggap bahwa hamil itu adalah hal yang biasa
dan kodrati serta alamiah,sehingga meraka tidak memikirkan untuk memeriksakan
dan memperhatikan gizi untuk ibu dan bayinya,hal ini terjadi karena rendahnya
tinggkat pendidikan dan pengetahuan terhadap masalah
kesehatan,kehamilan,persalinan,dll.kuranganya pengetahuan dan ilmu menyebabkan
salah kaprah dalam menyikapi kesehatan ibu dan bayi,meraka tidak mementingkan
kebutuhan nutrisi dan vitamin serta gizi meraka bahkan tidak tahu tentang suatu ancama bahaya yang mengintai
mereka sehingga menyebabkan kematian pada ibu dan bayi,kasus lain sering di
temukan pada bayu baru lahir.mereka memperlakuan bayi baru lahir dengan setidak
mana mestinya,karena mereka masih berpegang teguh dengan mitos dan kurangannya
pengetahuan.
Contoh
–Contoh Aspek Soisal Budaya Yang Berkaitan Dengan
Praperkawinan.Perkawinan,Kehamilan,Persalinan,Nifas Dan Bayi Baru Lahir (Bbl)
Contohnya di daerah tempat tinggal saya dalam
praperkawinan,perkawinan,persalinan,nifas,dan bayi baru lahir seperti :
§ Adanya
tahap ta’aruf sebelum menikah,
§ Melakukan
pacaran setelah pernikah
§ Sebelum
hari pernikahan mempelai wanita di culik terlebih dahulu oleh calon prianya
§ Sebelum
pernikahan para calon pengantin tidak boleh pergi kemana-mana
§ Mas
kawin atau srah-srahan dalam pernikahan seorang laki-laki harus banyak,karna untuk
menunjukan bahwa dia mampu menhidupi sang istri setelah menikah nanti
§ Saat
sebelum persalian ibunya tidak oleh tidur dan hrus berjalan-jalan sampai
pembukaan lengkap
§ Setelah
persalinan ibu di larang tidur
§ Ketika
masa nifas harus minum ramuan-ramuan agar darahnya tidak bau amis
§ Sebelum
persalinan meminum minyak kelapa agar mudah untuk persalinan
§ Pada
masa nifas ibu pantangan memakan makanan yang pedas,karena menyebabkan ASI nya
juga pedas
§ Bayi
baru lahir di bedakin tepung kanji agar rambut kecil di tubuh atau lanugo
hilang
§ Bayi
baru lahir tidak boleh di bawa jauh keluar rumah sebelum 40 hari,karan di
takutkan terkena penyakit orang lain dan di ganggu mahluk halus
§ Menggunting
bulu mata bayi agar bisa lentik
§ Bayi di pakaikan
gurita agar perutnya kecil dan
tidak kembung
§ Ketika
memasuki azan magrib,bayi harus di gendong atau di panggku,agar bayi tidak
nangis di ganggu roh jahat
CARA-CARA
PENDEKATAN SOSIAL BUDAYA DALAM
PRAKTEK
KEBIDANAN
Dalam
sebuah praktek kebidanan tidak sedikit hambatan dalam melaksanakanya terutama
pada masyarakat plosok desa dan yang masih mebjunjung tinggi budaya dan mitos
mereka.kita sebagai tenga kesehatan bidan,harus bisa melakukan pendekatan
kepada masyaratnya agar tidak slah kaprah tentang mitos-mitos yang di percayai
oleh mereka.banyak akses untuk melakukan pendekatan sosial budaya dalam praktek kebidanan terhadap orang
awam,sehingga yang di inginkan orang-orang awam lebih tahu tentang masalah
lingkup kehatan,terutama keshatan untuk dirinya sendri,yang di harapkan bisa
mencegah atau mengobati penyakit pada dirinya sendri untuk penyakit tipe
ringan,seperti demam.
Dalam
pendekatan ini di harapkan bisa menunjang tujuan banggsa indonesia,salah
satunya “mensejah terakan kehidupan bangsa” dalam bidang kesehata,karena “jika
bangsanya sehat,maka negara kuat,dan sebaliknya jika bangsa sakit,maka negara
lemah”.jadi kita sebagai tenga kesehatan bidan harus bisa dan wajib
melaksanakan pendekatan sosial budaya dalam masyarakat.dan di harapkan bisa
meningkatkan kondisi atau derajat kesehtan
dan gizi dalam masyarakat sehngga tercapainya kesejahteraan sosial.
Contoh-Contoh Pendekatan Sosial Budaya Dalam Praktek
Kebidanan
Dalam kehidupan nyata di daerah
saya,pendekatan-pendekatan seperti itu,misalnya:
v Paendekatan
melalui masing-masing keluraga,jadi setiap kelurga di lakukan pendekatan
v Pendekatan
melalui langsung pada setiap individunya sendri,mungkin cara ini lebih efektif
v Sering
melakukan penyuluhan di setiap PKK atu RT tentang maslah dan penangulangi kesehata
v Mengikuti
arus sosial budaya yang ada dalam masyarakat tersebut,kemudian klau ssudah
memahami,kita mulai melakukan pendekatan secar perlahan-lahan
v Melawan
arus dalam kehidupan sosial budaya mereka,sehinnga kita menciptaakan asumsi
yang baru kepada mereka,tapi cara ini banyak tidak mendapatkan respon posive
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar yang Membangun, Terima Kasih