BAYI Prematur
Umumnya
bayi yang lahir prematur baru diizinkan pulang bila berat badannya telah
mencapai 2.000 g. Atau setidaknya sudah terjadi kecenderungan peningkatan berat
badan yang stabil dalam 2–3 kali pemantauan. Tubuh bayi juga telah memiliki pengaturan
suhu yang baik.
Nah, saat membawa si kecil
yang lahir prematur pulang ke rumah, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
1.
Menjelang kepulangan, yakinlah bahwa Anda dan pasangan mampu merawat bayi
prematur di rumah. Keyakinan orangtua akan “menular” kepada bayi sehingga ia
akan lebih nyaman dan tenang.
2.
Konsultasikan kondisi bayi pada dokter, termasuk tindakan yang harus dilakukan
dalam keadaan darurat. Tanyakan juga tentang perlu tidaknya boks khusus untuk
si kecil yang lahir belum cukup bulan ini. Boks yang menyerupai inkubator ini
berfungsi sebagai penghangat mengingat bayi prematur umumnya belum memiliki
pengaturan suhu tubuh yang baik sehingga mudah kedinginan. Boks ini juga bisa
dibuat sendiri. Caranya pada keempat sisi bagian bawah boks dipasangi lampu
berkekuatan 60-100 watt. Dapat juga disediakan lampu belajar (100 watt) yang
diletakkan di samping atau bawah boks.
3.
Untuk alat kesehatan, yang wajib disediakan adalah termometer. Berguna untuk
mengukur suhu tubuh bayi sewaktu-waktu bila diperlukan. Suhu ideal bayi
berkisar antara 36,5-37,5˚C.
4.
Pakaikan baju lengan panjang dan selimut pada bayi. Setelah bayi dipakaikan
baju lengan panjang, sarung tangan, sarung kaki dan topi, selimuti ia sehingga
merasa nyaman serta hangat dan siap dibawa pulang.
5.
Jaga suhu ruangan agar tetap stabil. Jika kamar bayi menggunakan penyejuk
ruangan, setel suhunya tidak terlalu dingin sekitar 23°. Bila perlu matikan AC.
Selama ruangan memiliki sirkulasi udara yang baik, bayi akan mendapatkan suhu
yang nyaman dan stabil.
6.
Jaga suhu tubuhnya. Ingat, pengaturan suhu tubuh bayi prematur belum baik. Jaga
suhu tubuhnya agar stabil. Kenakan padanya tutup kepala terutama pada malam
hari, karena bagian kepala paling mudah kehilangan panas tubuh. Tambahkan
sarung tangan dan kaki, bila dirasa perlu. Cara lain untuk menghangatkan tubuh
bayi prematur adalah dengan metode kangguru. Gendong bayi yang dalam keadaan
tanpa busana ke dada ibu. Buka kancing kemeja yang ibu kenakan, dekap bayi di
dada ibu lalu selimuti bayi dengan kemeja tersebut. Kulit bayi yang bersentuhan
dengan kulit ibu, selain akan membuatnya merasa nyaman juga sekaligus
menghangatkannya.
7.
Ibu lebih sering menyusui. Semakin sering bayi diberi ASI semakin baik.
Kemampuan minum dan daya tampung perutnya belumlah terlalu banyak. Untuk itu,
berikan minum sedikit demi sedikit tapi sesering mungkin.
8.
Cucilah tangan dan gunakan masker. Bayi prematur rentan terhadap infeksi. Untuk
itu, batasi penjenguk dan mintalah mereka mencuci tangan terlebih dahulu dan menggunakan
masker sebelum melihat bayi.
9.
Patuhi petunjuk dokter perihal waktu kunjungan. Patuhi kontrol rutin yang sudah
dijadwalkan dan ikuti petunjuk dokter agar kesehatan si kecil lebih terjaga.
10.
Boleh dimandikan. Bayi prematur tidak dilarang untuk dimandikan. Namun
sebelumnya, cermati dulu suhu tubuhnya, jangan sampai kurang dari 36,5° C.
Mandikan ia 2 kali sehari dengan air hangat.
Bayi KUNING
Kuning
(karena tingginya kadar bilirubin) pada bayi umumnya timbul pada hari keempat
dan berakhir pada usia bayi 2 minggu. Untuk itu ada beberapa hal yang tak boleh
luput dari perhatian, seperti:
1.
Patuhi jadwal kunjungan ke dokter berikutnya. Bila kadar bilirubin tidak
terlalu tinggi (< 10) umumnya bayi diperkenankan untuk pulang ke rumah.
Namun, biasanya 3 hari setelah kepulangannya dari rumah sakit, bayi diminta
kembali ke dokter/rumah sakit untuk dikontrol kadar bilirubinnya. Ini
dimaksudkan bila terjadi peningkatan bilirubin yang tinggi dapat segera
dilakukan tindakan. Patuhi jadwal tersebut.
2.
Cermati kondisi bayi. Jika ada tanda-tanda bayi tidak aktif, seperti tidur
terus dan malas menetek segera bawa ia ke rumah sakit. Ini dapat dijadikan
tanda bahwa telah terjadi peningkatan kadar bilirubin yang berisiko memicu
kejang pada bayi. Cara lain yang paling mudah untuk mengamati peningkatan
bilirubin adalah melalui bola mata dan kulit bayi yang terlihat menguning.
3.
Berikan ASI sebanyak mungkin. Banyak minum ASI dapat membantu menurunkan kadar
bilirubin karena bilirubin dapat dikeluarkan melalui air kencing dan kotoran
bayi.
4.
Jemur bayi di matahari pagi. Menjemur bayi tanpa busana di bawah sinar matahari
pagi antara (pukul 07.30–08.30) dapat membantu memecah bilirubin dalam darah.
Lindungi mata bayi dari sorot sinar mentari langsung.
BAYI Berat Badan LAHIR RENDAH
(BBLR)
Bayi
BBLR umumnya mengalami pertumbuhan yang terhambat selama dalam kandungan. Untuk
itulah ia mesti mengejar keterting- galan pertumbuhannya “di luar”. Hal-hal di
bawah ini perlu diperhatikan sebelum membawanya pulang dari rumah sakit.
1.
Tanyakan kondisi bayi kepada dokter. Catatlah hal-hal yang harus
dilakukan dan dicermati selama bayi di rumah. Jangan lupa meminta salinan
riwayat kesehatan bayi selama di rumah sakit. Data ini pasti bermanfaat dalam
keadaan darurat.
2.
Sering menyusui. Sama dengan bayi prematur, kapasitas perut bayi
BBLR masih terbatas lantaran itu berikan ASI sedikit demi sedikit namun
sesering mungkin.
3.
Perhatikan kebersihan. Jaga kebersihan tubuh bayi setiap hari
karena ia masih rentan terhadap infeksi, terutama kebersihan mata, hidung,
telinga, dan kemaluannya.
4.
Jagalah bayi agar nyaman. Bila bayi menangis, cari tahu
penyebabnya. Apakah karena kedinginan, kepanasan, atau kelaparan? Agar tetap
hangat, tak ada salahnya si kecil menggunakan topi, sarung tangan dan kaki
ketika tidur di malam hari.
5.
Bila harus menggunakan sonde. Umumnya bayi BBLR masih harus
menggunakan sonde saat memperoleh asupan. Tanyakan cara-caranya kepada petugas
sebelum pulang dari rumah sakit. Perhatikan pula cara membersihkan peralatan
yang digunakan. Ingat baik-baik kapan peralatan tersebut mesti diganti (umumnya
2 minggu sekali).
Bayi Berat Lahir BESAR (BBLB)
Yang
dimaksud dengan bayi berat lahir besar (BBLB) adalah bayi yang pada saat lahir
memiliki bobot lebih dari 4.000 gram. Apa saja yang mesti diwaspadai sebelum
membawanya pulang ke rumah:
1.
Pemeriksaan kadar gula darah saat dilahirkan. Pemeriksaan ini
khusus dilakukan pada bayi dengan berat lahir lebih dari 4 kg dan dilahirkan
dari ibu penderita diabetes. Tujuan agar kadar gula darah bayi tidak drop begitu lahir akibat
terhentinya suplai makanan dari plasenta. Jika kadar gula pada bayi memang
rendah, ia akan diberi cairan yang mengandung kadar gula tertentu. Umumnya
dalam waktu 24 jam kondisinya akan kembali normal.
2.
Cermati ruam pada kulit. Pada badan bayi yang gemuk umumnya ada
lipatan pada paha dan tangannya. Penting mencermati kondisi kulit di sekitar
lipatan-lipatan tersebut agar tak terjadi ruam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar yang Membangun, Terima Kasih