Sediakan
beberapa menit dalam sehari untuk melakukan perenungan. Lakukan di pagi hari
yang tenang, segera setelah bangun tidur. Atau di malam hari sesaat sebelum
beranjak tidur. Merenunglah dalam keheningan. Jangan gunakan pikiran untuk
mencari berbagai jawaban. Dalam perenungan anda tidak mencari jawaban. Cukup
berteman dengan ketenangan maka anda akan mendapatkan kejernihan pikiran.
Jawaban berasal dari pikiran anda yang bening. Selama berhari-hari anda
disibukkan oleh berbagai hal. Sadarilah bahwa pikiran anda memerlukan
istirahat. Tidak cukup hanya dengan tidur. Anda perlu tidur dalam keadaan
terbangun. Merenunglah dan dapatkan ketentraman batin.
Pikiran yang digunakan itu bagaikan
air sabun yang diaduk dalam sebuah gelas kaca. Semakin banyak sabun yang
tercampur semakin keruh air. Semakin cepat anda mengaduk semakin kencang
pusaran. Merenung adalah menghentikan adukan. Dan membiarkan air berputar perlahan.
Perhatikan partikel sabun turun satu persatu, menyentuh dasar gelas.
Benar-benar perlahan. Tanpa suara. Bahkan anda mampu mendengar luruhnya
partikel sabun. Kini anda mendapatkan air jernih tersisa di permukaan. Bukankah
air yang jernih mampu meneruskan cahaya. Demikian halnya dengan pikiran anda
yang bening.
Jangan berhenti. Bukan karena berhenti akan menghambat laju
kemajuan anda. Namun sesungguhnya alam mengajarkan bahwa anda tak akan pernah
bisa berhenti. Meski anda berdiam diri di situ, bumi tetap mengajak anda
mengelilingi matahari. Maka, bergeraklah, bekerjalah, berkaryalah. Bekerja
bukan sekedar untuk meraih sesuatu. Bekerja memberi kebahagiaan diri. Itulah
yang diharapkan oleh alam dari anda.Air yang tak bergerak lebih cepat busuk. Kunci yang tak pernah dibuka lebih mudah serat. Mesin yang tak dinyalakan lebih gampang berkarat. Hanya perkakas yang tak digunakanlah yang disimpan dalam laci berdebu. Alam telah mengajarkan ini; Jangan berhenti berkarya, atau anda segera menjadi tua dan tak berguna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar yang Membangun, Terima Kasih