Home

Selasa, 17 Januari 2012

5 CARA MENGHINDARI GIGITAN NYAMUK DBD-BAHAYA DBD DI MUSIM HUJAN

5 CARA MENGHINDARI GIGITAN NYAMUK DBD-BAHAYA DBD DI MUSIM HUJAN | Memasuki musim penghujan biasanya penyebaran nyamuk DBD meningkat, karena didukung oleh banyaknya genangan air dimana mana. Musim penghujan sering kali banyak kasus orang yang terkena penyakit Demam berdarah (DBD yang disebabkan oleh nyamuk Aedes aegypti, Nyamuk tersebut biasanya menggigit pada siang hari antara jam 9 pagi sampai jam 4 sore sebagai jam operasional nyamuk DBD. Bagaimana cara menghindari dari gigitan nyamuk DBD? Berikut 5 cara menghindari gigitan nyamuk DBD




Di musim hujan, makin banyak nyamuk berkeliaran karena banyak genangan yang dijadikannya tempat berkembangbiak. Agar tidak menjadi korban gigitan khususnya nyamuk demam berdarah, ada baiknya kenali jam-jam operasional nyamuk tersebut.

Demam Berdarah Denue (DBD) ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti, yang mudah dikenali dari ciri fisiknya yang berwarna hitam dengan belang-belang putih di badannya. Sebelum ditularkan ke manusia, virus DBD akan menggandakan diri di dalam tubuh nyamuk.

Masa replikasi penggandaan diri memakan waktu 8-12 hari sejak nyamuk tersebut menghisap darah orang yang terinfeksi. Setelah melewati masa yang disebut masa inkubasi ini, nyamuk DBD baru bisa menularkan virus ke manusia lain lewat gigitannya.

Nyamuk DBD tidak sembarangan dalam menggigit korbannya, ada jam biologis yang membuatnya lebih aktif pada jam-jam tertentu. Dikutip dari Metapathogen, Rabu (14/12/2011), nyamuk DBD paling sering menggigit 2 jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam.

Selain dengan mengenali jam-jam rawan gigitan, perlindungan terhadap nyamuk juga bisa dilakukan dengan banyak alternatif pencegahan yang lain. Seperti ditulis detikHealth sebelumnya, berikut ini beberapa cara menghidari gigitan nyamuk DBD:

1. Sesuaikan warna pakaian
Pakaian dengan warna yang kuat, baik gelap maupun sangat terang dapat menarik perhatian nyamuk. Warna putih, khaki dan warna lain yang lembut kurang disukai oleh nyamuk.

Celana training serta kaus atau baju lengan panjang juga bisa mencegah gigitan nyamuk saat tidur. Hindari pakaian ketat, terutama jika bahannya tipis karena kadang-kadang masih bisa ditembus oleh gigitan nyamuk.

2. Gunakan pengusir serangga
Bahan yang sering digunakan adalah DEET (N, N-diethyl-m-toluamide) dengan kadar 30-50 persen, yang aman untuk orang dewasa maupun anak di atas usia 2 tahun. Baik digunakan dengan cara disemprotkan maupun dioleskan, efektivitas bahan ini bisasanya mampu bertahan hingga beberapa jam.

Jika ingin yang alami, minyak lemon eucalyptus, minyak serei, minyak kayu manis, rosemary atau peppermint. Selain dapat dibuat sendiri, bahan-bahan tersebut juga tersedia di pasaran dalam bentuk aromaterapi yang juga dapat digunakan untuk menakut-nakuti nyamuk.

3. Pasang kelambu
Tidak ada penangkal gigitan nyamuk yang lebih aman dibandingkan kelambu. Jaring lembut yang bisa dipasang di sekeliling tempat tidur ini umumnya tidak melepaskan bahan kimia, sehingga bebas risiko alergi dan keracunan.

4. Makan bawang putih
Meski belakangan muncul bantahan melalui penelitian ilmiah, beberapa orang mengaku tidak digigit nyamuk setelah banyak makan bawang putih. Entah kebetulan atau memang demikian, tidak ada salahnya dicoba, toh bawang putih juga baik untuk kesehatan.

Selain itu, makanan yang mengandung vitamin B1 seperti kentang dan kacang-kacangan dapat mencegah gigitan nyamuk karena membuat darah terasa tidak enak.

Makanan asin sebaiknya dihindari, karena garam dapat merangsang pembentukan asam laktat yang menarik perhatian nyamuk.

5. Mandi secara teratur
Jika kebanyakan orang membenci bau keringat, nyamuk justru sangat menyukainya. Oleh karena itu, mandi secara teratur lalu menggunakan bedak antiprespiran cukup efektif untuk mencegah gigitan nyamuk.(sumber: detikhhealth.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tuliskan Komentar yang Membangun, Terima Kasih