Matahari merupakan sumber kehidupan.
Tanpa Matahari tumbuhan tidak bisa berfotosintesis dan bila tumbuhan
tidak bisa berfotosintesis maka hewan dan manusia tidak akan bisa
mendapatkan oksigen untuk hidup. Oleh sebab itu, komponen terpenting
kehidupan manusia selain air adalah matahari. Ada berbagai macam
kepercayaan atau mitos yang dipercaya sebagian orang untuk menghormati
matahari itu sendiri. Mari kita simak.
1. Dewa Matahari Mesir atau Ra
Para
firaun meminjam namanya dan meklaim diri mereka anak dari Dewa Ra.
Dikarenakankemampuan Matahari untuk menciptakan kehidupan, Dia juga
dipercaya menciptakandewa-dewa yang lain. Dia dipersonifikasikan menaiki
kapal daripada menaiki kereta kuda,tidak hanya penguasa angkasa namun
penguasa neraka saat malam.
Dia
dipercaya lahir setiap hari seperti Matahari yang selalu terbit diufuk
timur. Para firaun meminjam namanya dan meklaim diri mereka anak dari
Dewa Ra. Dikarenakan kemampuan Matahari untuk menciptakan kehidupan,
Dia juga dipercaya menciptakandewa-dewa yang lain. Dia
dipersonifikasikan menaiki kapal daripada menaiki kereta kuda, tidak
hanya penguasa angkasa namun penguasa neraka saat malam. Dia dipercaya
lahir setiap hari seperti Matahari yang selalu terbit diufuk timur.
2. Amaterasu
Amaterasu
adalah dewi matahari agama Shinto. Ketika saudara laki-lakinya
Susanowo memperlakukannya dengan buruk, ia bersembunyi di dalam gua
surga dan menutup pintu masuk dengan sebuah batu besar. Hal ini membuat
dunia menjadi gelap, dan roh-roh jahat keluar dari tempat
persembunyian mereka. Hampir berputus asa, para dewa memutuskan untuk
mengelabui Amaterasu agar keluar dari persembunyiannya dengan cara
membuat pesta besar di dekat gua.
Mereka
memasang cermin besar di depan gua dan perhiasan indah di pohon.
Uzume, Dewi pembuat tawa, mulai menari diiringi musik keras. Mendengar
musik dan tawa, Amaterasu menjadi penasaran, ia mengintip untuk tahu
apa yang sedang terjadi. Dia begitu terpesona dengan refleksi dirinya
di cermin yang cahayanya begitu indah dan akhirnya dia keluar dari gua
sehingga dunia kembali menjadi terang.
3. Dewa Apollo
Dalam
legenda Yunani Kuno, Dewa Apollo merupakan anak dari Zeus, penguasa
Olimpus berkendara dengan kereta yang ditarik oleh kuda-kuda berapi
menjelajah angkasa setiap hari untuk menyinari dunia. Dia dihormati
dalam berbagai bentuk dan penjelmaan, Apolo digambarkan menyinari
semuanya tidak hanya dalam bentuk matahari namun menjelma dalam segala
sesuatu yang menerangi jiwa seperti musik, pemikiran logis maupun
alasan – alasan yang mendatangkan pemahaman. Friedrich Nietzsche,
filsuf Jerman abad ke-19 mendeskripsikan bagaimana dia menggambarkan
kecendrungan Apolonian sebagai pembawa impuls, disiplin dan
menstrukturisasi ketidakrasionalan yang tersimpan dalam ekspresi
manusia.
4. Huitzilopochtli, Dewa Matahari dan Perang Suku Astek
Nama Huitzilopochtli adalah kombinasi dari dua kata bahasa Nahuatl (bahasa Aztec) yakni huitzilin,
yang artinya burung kolibri, dan opochtli, yang artinya kiri— nama
Dewa ini secara harafiah diartikan sebagai “Burung Kolibri disebelah
kiri” atau bisa juga disebut Burung Kolibri bertangan kidal. Penamaan
ini mengantarkan pencitraan Huitzilopochtli seperti burung kolibri
berwarna hijau kebiruan atau seorang ksatria yang berbaju baja dan
helmnya berbentuk sayap burung kolibri. Tapi suku Astek juga
mempercayai ksatria-ksatria yang mati akan menjelma kembali menjadi
burung kolibri yang datang dari selatan. Jadi penamaan lain
Huitzilopochtli artinya “Ksatria yang bangkit dari kematian datang dari
selatan”. Para suku Astek mempercayai Dewa Matahari mereka bertarung
melawan kegelapan dan membutuhkan darah dari hati manusia sebagai
sumber kehidupannya, sehingga untuk mempersembahkan makanan kepada Dewa
mereka menawarkan dirinya sendiri sebagai kurban.
5. Legenda Sepuluh Matahari
Pada
jaman dahulu, pernah terdapat sepuluh Matahari di mitologi Cina.
Mereka akan melakukan pengembaraan bersama ibunya, Dewi Xihe. Sampai
suatu hari mereka memutuskan untuk muncul secara bersama-sama. Kombinasi
dari panasnya kesepuluh
matahari ini melebihi panas dari Ayah mereka sendiri, Dijun yang kemudian meminta kepada mereka untuk tidak bersikap seperti itu. Namun perintahnya tidak di turuti anak-anaknya, sehingga Dijun mengirimkan pemanah Yi untuk memanah sembilan matari dan hanya meninggalkan satu matahari.
matahari ini melebihi panas dari Ayah mereka sendiri, Dijun yang kemudian meminta kepada mereka untuk tidak bersikap seperti itu. Namun perintahnya tidak di turuti anak-anaknya, sehingga Dijun mengirimkan pemanah Yi untuk memanah sembilan matari dan hanya meninggalkan satu matahari.
6. Dewa Matahari dan Bulan Suku Inuit
Inuit,
suku yang tinggal di Alaska, Greenland dan Kutub Utara, menjelaskan
keberadaan matahari dan bulan dalam legenda dewa bulan Anningan dan
adiknya, Malina dewi matahari. Cerita bergulir ketika dua orang kakak
beradik ini tinggal bersama, dan suatu hari bertengkar hebat. Malina
bergegas pergi dan Anningan mengikutinya. Tidak diketahui alasan yang
menyebabkan mereka bertengkar atau tentang kenapa Annningan mengikuti
Malina, apakah untuk meminta maaf atau justru melanjutkan pertengkaran
mereka. Tapi karena Anningan terus melakukan pengejaran dan lupa untuk
makan sehingga dirinya menjadi kurus dan lebih kurus, yang mana
menjelaskan fase bulan itu sendiri. Ketika Bulan menghilang, suku Inuit
percaya bahwa Anningan sedang pergi mencari makan. Dan saat periode
bulan baru dia memulai pencariannya lagi. Ketika akhirnya Anningan
mampu mengejar Malina maka terjadilah gerhana matahari.
7. Lugus
Seperti
kebanyak dewa sebelum agama Kristen muncul, Dewa Lugus bangsa Celtic
atau Dewa Lugh di Irlandia di ingat dalam berbagai legenda sebagai
sosok raja bermental ksatria brilian dan cerdik yang membantu bangsa
Irlandia dalam peperangan melawan raksasa. Pemimpin kaum raksasa, yang
dikenal sebagai bangsa Formonian adalah Balor, seorang dewa jahat dari
neraka yang sebenarnya adalah kakek Lugus.
Kekuatan
Balor terdapat dalam benda seperti mata berkekuatan magis, tapi saat
perperangan Lugus berhasil melemparkan sebuah batu ke rongga mata
musuhnya tersebut sampai benda itu terdorong kebelakang kepalanya
sehingga menyemburkan tembakan ke pasukan yang berada dibelakang Balor.
Lugus digambarkan memiliki berwajah banyak dipuja saat adanya ritual
kesuburan, kemampuan untuk menemukan sesuatu yang baru dan siklus panen.
Cerita kemenangannya itu, mirip dengan sejumlah cerita mitologi yang
ada di Indo-Eropa, dimana seorang pahlawan yang muda dan gagah berani
membantu pendukungnya yang tertindas dan terjajah oleh orang jahat.
8.Dewa Matahari Mitologi Nordik
Dalam
mitologi Nordik, Freyr adalah pemimpin perdamaian, kesuburan, hujan
dan sinar matahari. Dia adalah seseorang yang kuat. Legenda mengatakan
bahwa Freyr mengendarai babi hutan bernama Gullinbursti, yang dapat
melintasi langit dan laut. Ketika bosan, ia dapat mengarungi samudra
dengan kapalnya, Skiobloanir, yang merupakan kapal terbaik di
Skandinavia. Ketika kapal itu tidak dipakai, Freyr akan melipat dan
menyimpannya dalam sakunya.
9. Surya, Dewa Matahari dalam Agama Hindu
Berdasarkan
mitologi Hindu kuno, Surya, sebagai Dewa Matahari, mencerminkan wujud
yang sangat suci, satu yang dapat secara langsung dapat
diamati.Digambarkan sebagai seorang pemuda berkulit merah dengan tida
mata dan empat tangan, biasanya pencitraannya dengan kereta kuda yang
ditarik tujuh kuda atau juga satu kuda berkepala tujuh. Surya juga
dipercaya dapat menyembuhkan penyakit dan dipuja berbagai kuil dan
festival di India. Dewa Matahari juga dipercaya membawa keberuntungan
terlihat dari banyaknya kios di India memasang simbol matahari diatas
pintu kiosnya.
10. Lisa dan Mawu
Suku
Fon dan Ewe yang tersebar diseluruh Ghana, Benin dan Togo mempercayai
Dewa Matahari yang bernama Lisa dan Dewi Bulan yang bernama Mawu yang
merupakan kembar yang berasal dari satu jiwa. Keduanya dianggap sebagai
pencipta alam semesta, Mawu mewakili ibu dan kesuburan sementara Lisa
sebagai perwujudan dari panas, kerja keras dan kekuatan.
11. Shamash
Dewa
Matahari dalam mitologi Sumeria. Bangsa Sumeria tinggal lebih dari
tiga ribu tahun yang lalu di Mesopotamia. Wilayah Mesopotamia terletak
didekat lembah-lembah sungai Tigris dan Efrat. Ia mewakili juga dewa
keadilan karena dapat melihat segala sesuatu di bumi. Oleh sebab itu,
Shamash digambarkan sebagai penguasa yang duduk di atas tahta. Shamash
dan istrinya, Aya, mempunyai dua anak. Kittu mewakili keadilan, dan
Misharu mewakili hukum. Setiap pagi, setelah pintu gerbang ditimur
terbuka, Shamash akan muncul. Ia melakukan perjalanan di langit, dan
memasuki gerbang di Barat. Dia berjalan melalui neraka di malam hari
menuju ke timur untuk keesokan harinya.
12. Inti
Inti
merupakan dewa matahari dan nenek moyang suku Inca. Suku Inca tinggal
di daerah Amerika Selatan pada jaman Peru kuno. Di sisa kota Machu
Picchu, terdapat jam yang beroperasi dengan bantuan bayangan matahari
yang dipersonifikasikan sebagai perjalanan matahari yang diwakili Inti.
Inti dan istrinya Pachamama, dewi bumi, dianggap sebagai dewa yang
dermawan. Menurut sebuah mitologi kuno Inca, Inti mengajari anaknya
Manco Capac dan putrinya Mama Ocollo tentang seni peradaban dan
mengirim mereka ke Bumi untuk mengajarkan manusia mengenai apa yang
sudah mereka pelajari. Inti dirayakan pada saat Festival Inti Raimi di
Cuzco, Peru sampai sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan Tuliskan Komentar yang Membangun, Terima Kasih